Pertemuan mengenai KRS dan Habitat bersama mahasiswa UGM

Pertemuan mengenai KRS dan Habitat bersama mahasiswa UGM

Berita

11 September 2024

00:00:00

Diskusi mengenai perumahan sederhana dan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) menyoroti pentingnya keselarasan antara harga rumah, kenyamanan, dan aturan yang berlaku. Pak Sekar menekankan bahwa persepsi harga rumah sederhana harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah, sementara konsep layak dan laik harus dipahami dengan baik. Rumah yang layak dari segi kenyamanan belum tentu laik dari sudut pandang aturan resmi. Habitat for Humanity, melalui program Global Village dan Event To Build, berperan aktif dalam mendukung perbaikan rumah dengan melibatkan komunitas, seperti Orang Muda Habitat (OMAH) yang berkontribusi dalam survei, desain, dan pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB).\r\nProgram BSPS sendiri bersifat stimulan, dengan dana sebesar 20 juta rupiah, namun seringkali membutuhkan kolaborasi untuk menutupi kekurangan. Bu Nanda dan Pak Yoyok menjelaskan bahwa proses penentuan penerima bantuan melibatkan data dari desa dan mempertimbangkan kesepakatan bersama, kualitas material, serta kelayakan tanah. Pengawasan dan evaluasi pasca pembangunan dilakukan oleh fasilitator lapangan dan balai perumahan, dengan tujuan untuk memastikan standar terpenuhi dan keberlanjutan dampak sosial bagi masyarakat.

Artikel Lainnya